-->

Gampong Lueng Bimba Kemukiman Kuta Simpang - PIDIE JAYA

Tampilkan postingan dengan label Gampong Lueng Bimba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gampong Lueng Bimba. Tampilkan semua postingan

20 November 2021

Persiapan Maulid Nabi Muhammad

Tidak ada komentar :

12 November 2020

LABI-LABI, DI ACEH BUKANLAH JENIS HEWAN

Tidak ada komentar :

I was born and lived in Aceh, to be precise in Lueng Bimba Village, Kuta Simpang, Meurah Dua Subdistrict (formerly Meureudu District), Pidie Jaya Regency (formerly Pidie). In my area, I have a traditional Acehnese public transportation tool that is different from other means of transportation. in line with the times, nowadays this transportation tool is rarely found in Aceh. Now in 2020, the transportation tool only lives in a few areas and only a few units are left.

The name is Labi-Labi, but this is not a type of animal, this is a typical means of transportation for the people of Aceh. This Labi-Labi is a Carry-type pick-up car which is modified into a mini bus that is unique to Aceh. In general, Labi-Labi has an inter-district route that carries passengers between villages. Labi-Labi can carry 14 passengers in the back room and 2 passengers in front plus 1 driver, while 1 carnet usually hangs at the back door. On the roof of this Labi-Labi usually contains goods such as vegetables from the countryside which are transported to the sub-district capital.

For the sequel I will study the existence and story of this Labi-Labi in my next article. Wait for his presence.

22 September 2020

DIMASA AKB INI PIKIRKANLAH SECARA PSIKOLOGI

Tidak ada komentar :

Seharusnya, kita hidup di masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru)

1. Pisahkan diri anda dari berita tentang virus, tidak usah mencari tau lagi, karena semua sudah kita tau.
2. Jangan mencari informasi tambahan di internet, itu akan melemahkan mental anda.
3.Hindari mengirim pesan fatalistik lewat WA, FB, messenger, IG dll ( SOSMED ). karena kondisi mental teman anda tidak sama dengan anda, itu bisa membuat mereka depresi.
4 Mendengarkan alunan ayat2 Al Qur'an, atau kita sendiri yang membacanya.
5.Suasana hati positif menambah kekebalan tubuh.
6.Dan yang paling penting kita harus percaya bahwa semua ini akan ada kesudahannya. Karena Allah Maha Pengasih & Penyayang

Saran-saran Penting dari Para Ahli Jiwa
1. Jauhkan diri Anda dari berita tentang virus corona. Segala yang perlu anda ketahui, kini anda memang sudah mengetahuinya.
2. Jangan mencari jumlah yang mati, karena ini bukan pertandingan sepak bola untuk mengetahui hasil akhir ... Hindari itu.
3. Jangan mencari informasi tambahan di Internet, karena itu akan melemahkan kondisi mental anda.
4. Hindari mengirim pesan yang menakutkan dan membuat frustrasi, karena beberapa orang tidak memiliki kekuatan mental yang sama seperti anda. Anda sudah tidak membantu mereka, anda bahkan akan merangsang penyakit mereka, misalnya depresi.
5. Dengarkan dan hibur hati anda dengan suara Al-Quran di rumah, cari permainan untuk menghibur anak-anak, bertukar percakapan dengan mereka dan cerita kisah2 kepada mereka.
6. Pertahankan disiplin di rumah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur dan memperingatkan semua orang yang tinggal bersama Anda.
7. Suasana hati positif anda akan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda, karena pikiran negatif telah terbukti melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuatnya tidak dapat melawan virus.
8. Yang paling penting dari semuanya adalah Anda sangat yakin bahwa epidemi ini akan berlalu dan kita semua akan selamat ....!

Bersikaplah positif ... jagalah keamanan...


DUNIAKU DULU DAN SEKARANG

Tidak ada komentar :
Duniaku Dulu dan Sekarang

1. Dulu IMAN yang harus kuat, sekarang IMUN yang jadi fokus. (Dunia sedang WASPADA).
2. Dulu kalau orang bersin bilang Alhamdulillah, umur panjang. Sekarang orang bersin....., dianggap sedang sakit dan membawa malapetaka (Dunia sedang TERGUNCANG).
3. Dulu bersatu kita teguh. Sekarang bersatu kita runtuh. (Dunia sudah LAIN).
4. Dulu ada tamu, senang karena dianggap bawa berkat. Sekarang ada tamu dianggap bawa penyakit. (Dunia Sudah PAYAH).
5. Dulu kalau ketemu jabat tangan. Sekarang ketemu angkat kaki (cepat pergi). (Dunia sedang SAKIT)
6. Dulu parfum yang kita bawa di tas, sekarang hand sanitizer spray yang dibawa (Dunia sedang dilanda KETAKUTAN)
7. Dulu senyum yang dibagikan, sekarang masker yang dibagikan.(Dunia dilanda KESULITAN)
8. Dulu kata *"NEGATIF"* tidak bagus, sekarang kata *"POSITIF"* tidak bagus. (Dunia sedang BERGETAR)
9. Dulu pulang membesuk orang tua membawa kebahagiaan. Sekarang membesuk orang tua disangka membawa penderitaan. (Dunia Sudah ANEH)
10. Dulu cuci tangan untuk makan, sekarang di mana-mana di suruh cuci tangan tetapi tidak dikasih makan.   (Dunia sudah TERBALIK)

*DUNIA SUDAH BERUBAHHH....!*

Benar juga, tiada yang abadi dalam hidup ini 😢

Sumber: WAG

17 November 2017

Gara-Gara Terpijak Kodok

Tidak ada komentar :

Pada suatu hari 4 anak manusia (Dodi, Nia, Dani & anda yg sedang baca ini) pergi ke gunung untuk camping, sampai di kaki gunung bertemu dengan seorang nenek, kemudian nenek itu bertanya, mau kemana nak? mau ke puncak gunug itu nek jawab Nia dan di iyakan oleh Dodi, anda n Dani, lalu nenek itu bilang jika mau ke gunug itu jangan sampai terpijak kodok ya karena kalau sampai terpijak kodok nanti dapat jodoh jelek, 4 anak muda mudi itu pun bingung seolah-olah tidak percaya yang nenek itu bilang tadi.  Mereka pun meneruskan perjalanan ke gunung tersebut, dalam perjalanan itu tiba-tiba Dani terpijak seekor kodok, maka  tertawalah anda, Dodi n Nani karena ingat pesan nenek tadi, tak lama kemudian Nia yang terpijak kodok lagi, tertawalah lagi anda n Dodi, sampai di puncak gunug, anda n Dodi senang sekali karena tidak terpijak kodok tadi waktu pergi, pas waktu pulag giliran Dodi yg terpijak kodok. Jadi tiggal anda sendiri yg tidak terpijak kodok itu, senang banget memang anda karena nanti dapat jodoh yg tidak jelek kayak Dodi, Nia n Dani seperti yang dikatakan oleh nenek itu. Satu tahun kemudian, jumpa lagi Dodi, Nia n Dani dg anda dan semua sudah ada pasangannya, memang pasangan mereka jelek semua karena terpijak kodok waktu naik gunung dulu. Lalu mereka bertanya pada pasangan anda, "maaf bang, kenapa abang bisa nikah dengan dia (anda)?". Pasangan anda dengan tenang menjawab, "iya, saya juga tidak tau mengapa bisa nikah dengan dia, mugkin karena dulu saya pernah terpijak kodok waktu naik gunung".

Rupanya pasangan anda lah yg terpijak kodok bukan anda. habislah cerita nyan, kapan2 saya sambung lagi ya..........anda terbukti JELEK
Maaf hanya tuk humor krn susah tdur malam

16 Maret 2015

Acara Maulid Nabi Kerja Sama antara dua Desa di Kemukiman Kuta Simpang

Tidak ada komentar :




















14 Oktober 2012

Jufri Ismail Kembali Pimpin Lueng Bimba

Tidak ada komentar :
Jufri Ismail Kembali menjadi Keuchik (Kepala Desa) Desa Lueng Bimba. Jufri Ismail merupakan Keuchik Desa Lueng Bimba periode sebelumnya yang maju sebagai calon pada periode ini dan kembali terpilih menjadi Pemimpin di Desa tersebut. Klik alamat berikut ini untuk berita tersebut http://epaper.waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&sectionid=5&id=1190&bsb_midx=0

23 Juli 2011

SELAMAT UNTUK DESA KU LUENG BIMBA

2 komentar :
Sungguh senang menjadi Putra Desa Lueng Bimba Kemukiman Kuta Simpang Kecamatan Meurah Dua (Pemekaran dari Kecamatan Meureudu) Pidie Jaya. Betapak tidak, pada tahun 80-an Desa Lueng Bimba adalah wakil dari Aceh untuk membawa contoh (sampel) padi ke Ibu Kota Jakarta, penghasil Udang dan Ikan bandeng di Meurueudu dari dulu sampai sekarang. Juara I Kebudayaan Meurukon (debat Agama) untuk wilayah Pidie dan Pidie Jaya dan juga saingan berat se Aceh. Selain Kebudayaan, perikanan dan Pertanian, Desa Lueng Bimba juga unggul di bidang olahraga seperti juara bertahan bola kaki se Meureudu dan Meurah Dua.
Setelah di landa gempa dan tsunami tahun 2004 dulu, Desa Lueng Bimba yang terletak di bibir pantai Pidie Jaya ini adalah salah satu Desa yang terkena musibah itu. Setelah bangkint dari keterpurukan itu, Desa Lueng Bimba menjadi Desa Binaan Pidie Jaya sampai saat ini, yang sangat saya kagumkan adalah mebaca harian Serambi Indonesia terbitan Jumat 22 Juli 2011 Halaman 19 sudut bawah kolom pertama sampai kolom ke tiga yang isinya sebagai berikut:

TIGA DESA DI PIJAY KEMBALI TERIMA BANTUAN DANA KEMENBUDPAR
 
MEUREUDU - Karena di­nilai berhasil tahun lalu, kini tiga gampong di Pidie Jaya (Pijay) kembali ditetapkan sebagai calon penerima bantuan dana dari Program Nasional Pember­dayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata. Bantuan diarahkan untuk pember­dayaan ekonomi akan disalur­kan melalui rekening kelompok masing-masing.
Kadis Kebudayaan, Per­hubungan dan Pariwisata (Budhubpar) Pijay, Drs H Rizal Mahfud MSi yang ditanya Se­rambi kemarin menyebutkan, ketiga desa dimaksud adalah, Lueng Bimba Meurandua, Desa Balek Meureudu dan Gampong Sagoue Trienggadeng.
Hanya saja, lanjut Rizal, kalau tahun lalu, bantuan yang diberikan untuk ketiga kelom­pok PNPM Mandiri Pariwisata di Pijay antara Rp 78-Rp 80 juta per gampong, maker untuk tahun 2011 ini masing-masing akan mendapatkan Rp 100 juta. Saat ini, dana tersebut masih dalam proses dan diperkirakan bulan depan akan masuk ke rekening penerima.
Desa Lueng Bimba, peng­gunaan dana diarahkan untuk kerajman parer wanita termasuk ibu rumah tangga semisal anya­man tikar pandan. Desa Balek untuk pernbuatan kue adee dan boat pariwisata, sementara Gam­pong Sagoue Trienggadeng un­tuk anyaman pandan, anyaman bambu serta diarahkan untuk boat pariwisata.  
Untuk melihat sejauhmana kegiatan yang digeluti ketiga desa dimaksud serta kesiapan kegiatan tahun 2011, tim pu­sat dipimpin Direktur Pember­dayaan Masyarakat Diijen Dis­tinasi dan Pariwisata Kement­erian Budpar RI, Drs Bakri MM, Rabu (20/7) berkunjung ke Pijay. Menurut Rizal Mah­fud, tim pusat menyenangi ke­beradaan ketiga kelompok tersebut. Mereka memberi sin­yal akan adanya bantuan un­tuk 2011 ini.(ag)

25 Agustus 2010

MEURUKON DALAM BUDAYA ACEH

Tidak ada komentar :
MEURUKON merupakan budaya Islami yang sudah mengakar dalam masyarakat Aceh. Dalam acara meurukon biasanya diperdebatkan dua atau tiga kafilah (kelompok). Satu kafilah biasanya berjumlah enam sampai sepuluh orang. Mereka dipimpin oleh seorang syeh.

Materi yang diperdebatkan, serta jawaban yang diberikan akan dinilai oleh para hakim yang disebut Syeh Kuna yang biasanya berjumlah tiga sampai lima orang. Materi yang diperdebatkan dalam meurukon semuanya soal agama.

Perdebatan dalam meurukon sangat alot. Untuk menghindari salah tafsir dari meurukon, acara ini tidak disebut sebagai pertandingan atau adu argumen soal agama. Tapi disebut sebagai acara meutrang-trang agama, saling menjelaskan soal pemahaman agama.

Acara meurukon biasanya diadakan di sebuah rangkang (balai), makanya disebut juga sebagai ajang debat ala tengku rangkang. Namun sering juga diadakan di meunasah (surau). Kafilah yang akan berdebat duduk bersila di atas balai. Antara kafilah yang satu dengan lainnya duduk terpisah. Permulaan meurukon diawali dengan khutbah
meurukon. Syeh setiap kafillah menyampaikan mukaddimah, memperkenalkan kafilahnya kepada penonton.

Ciri khas
meurukon adalah, materi yang diperdebatkan semuanya berkaitan dengan hukum Islam. Mengajukan dan menjawab pertanyaan disampaikan dalam syair yang spontanitas. Hal inilah yang jadi daya tarik meurukon. Di kampung-kampung Aceh, saat pergelaran meurukon, masyarakat berbondong-bondong untuk megikutinya. Karena ada pengetahuan agama yang diajarkan melalui perdebatan para kafillah. Malah ada ibu-ibu yang ikut membawakan ayunan untuk menidurkana naknya di tempat pergerakan meurukon.

Kemampuan syeh setiap kafillah membangkit radat (irama) mampu membuat penonton betah sampai pergelaran
meurukon usai. Suasana meurukon terasa sangat hidup ketika suara syeh setiap kafilah melengking membangkitkan berbagai irama syari religi. Syair mengajukan dan menjawab pertanyaan yang kemudian diikuti oleh para anggota kafilah.

Setelah khutbah
meurukon, syeh kuna mengajukan beberapa pertanyaan pembuka kepada setiaf kafilah secara bergiliran. Syeh kuna akan melilai tinkat kebenaran dan rincian jawaban masing-masing kafilah. Babak selanjutnya syeh kuna tidak lagi mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya akan diajukan sau kafilah ke kafilah lain, syeh kuna hanya menilai, pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Saat saling melemparkan pertanyaan dan menjawab itulah penonton mendapat kupasan ilmu agama.

Kafilah yang mendapat pertanyaan, dengan dikomandoi syeh akan menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian kafilah penanya akan merespon apakah jawaban yang diberikan benar atau tidak. Adakalanya antara penanya dan penjawab merasa sama-sama benar. Untuk mencari mana kebenaran yang sesungguhnya, maka pertanyaan itu dilemparkan secara bersama kepada syeh kuna untuk meluruskannya. Meminta penilaian syeh kuna juga dilakukan melalui syair. Salah satu syair itu adalah:

Teungku ka meunan kamoë ka meunoë
Bak Masaalah nyoë bek temeudawa
Wahé e teungku guree dikamoë
Lon Pulang jinoeu nibak syeh khuna.

Selanjutnya, Syeh Kuna akan meluruskan jawaban, dengan berbagai dalil. Karena itulah acara meurukon disebut juga sebagai ajang bedah kitab keislaman. Kemampuan setiap kafilah dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan sanat bergantung pada banyaknya referensi kitab yang mereka baca. Malah, satu pertanyaan sering dikupas sampai berjam-jam. Untuk mengupas tata letak akasara dalam kalimah bismillah saja kadang membutuhkan waktu semalam suntuk.

Kita berharap pemerintah memberdayakan kembali acara meutrang-trang agama ini. Karena melestarikan
meurukon berarti melestarikan tiga hal sekaligus, yakni meurukon itu sendiri sebagai budaya yang religius, metode pendidikan kuliah umum bagi masyarakat melalui meurukon, serta syair-syair religius yang terkandung dalam meurukon itu sendiri.

21 Juni 2009

JUARA ULTAH PIDIE JAYA

Tidak ada komentar :
Seperti posting yang sudah duluan ada bahwa Lueng Bimba adalah salah satu desa yang terletak di ujung timur Meureudu yang sekarang jadi Meurah Dua atau dengan kata lain perbatasan Meurah Dua dengan Kecamatan Ulim. Setelah pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 Desa Lueng Bimba telah membawa pulang Juara Umum Meurukon (Tanya Jawab tentang Agama dengan berirama). Pada tahun ini desa Lueng Bimba kembali membawa Piala bergilir Kabupaten Pidie Jaya sebaga juara 1 Mereukon tersebut. Dengan demikian Lueng Bimba semakin tak tertandingi lagi untuk wilaya Pidie dan Pidie Jaya bahkan mungkin seAceh. Saya sebagai salah satu anak Lueng Bimba, yang lahir dan dibesarkan di Lueng Bimba sangat bangga dengan prestasi yang di dapatkan Desa ini. Semoga Desa Lueng Bimba akan terus berprestasi dalam semua kegiatan yang diperlombakan baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi bahkan dan Nasional. Memang selalami ini untuk Desa Lueng Bimba ini selalu di kebelakangkan di bidang lain seperti olahraga. Buktinya dapat kita lihat sendiri pada saat diadakan turnamen pertandingan Bola Kaki baik di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan. Desa Lueng Bimba ini jarang di undang untuk bertanding bahkan tidak pernah untuk dalam wilayah sendiri. Pada hala jika dilihat dari latar belakang pesepak bola Desa Lueng Bimba adalah pemain yang bisa di andalkan di tingkat Kecamatan maupun Kabupaten. Mengapa saya katakan demikian? Karena hampir tiap tahun pada pertandingan 17 Agustus klub bola kaki Desa Lueng Bimba yang diberi nama ARMADA FCselalu masuk Final bahkan beberapa kali mendapat juara 1. Saya sebagai salah satu Putra Kelahiran Desa Lueng Bimba sangat prihatin karena pasukan Armada Lueng Bimba FC tidak dapat ikut dalam pertandingan Piala Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya yang sudah berlangsung tersebut. Padahal ARMADA FC yangada di Lueng Bimba adalah salah satu klub tangguh di Pidie Jaya, mengapa tidak diikutsertakan dalam pertandingan? Untuk sementara cukup disini dulu yang dapat saya Posting pada waktu ini, dilain waktu saya akan menyambung lagi posting ini agar lebih sempurna.

15 Januari 2009

ARMADA. FC

Tidak ada komentar :
Pada tanggal 20 Juni 1993 para pemuda di Desa Lueng Bimba dengan resmi telah membentuk sebuah klub bola kaki. Para pemain direkrut langsung dari hasil seleksi dari seluruh pemuda Lueng Bimba. Pada peresmian itu, juga dibuat sebuah logo club yang disimbolkan dnegan kapal layar yang digunakan pada zaman penjajahan sebagai kapal perdagangan bangsa Eropa. Simbol itu digambarkan dalam sehelai bendera berwarna kuning dengan gambar kapal layar yang sedang mengarungi lautan luas. Dari simbol itu diartikan: Bendera warna kuning adalah sebagai kajayaan Aceh dengan warna emas. Kapal Layar adalah kekuatan para pemuda Desa Lueng Bimba Laut adalah rintangan yang berbahaya. Dengan demikian, dapat sisimpulkan bahwa ARMADA. FC adalah club yang memiliki kekuatan untuk merintangi semua kekuatan pertahanan demi sebuah kejayaan. ARMADA. FC dengan julukan " Kong Rieuk" ARMADA.FC adalahs ebuah klub bola kaki di Desa Lueng Bimba yang menadi pesaing berat bagi club-club lain di Kecamatan Meureudu dulu. Pada masa sekarang ini ARMADA.FC menjadi juara bertahan di Kecamatan Meurah Dua setelah mengambil piala Kecamatan sebagai juara pertama pada tanggal 17 Agustus 2007. Dengan adanya club ini, para pemuda dan masyarakat Desa Lueng Bimba sangat mengaharpkan perhatian para denatur untuk menutupi kekurangan sarana dan prasarana club sekarang ini. Sampai saat ini ARMADA.FC hanya memiliki 2 (dua) pasang baju club dan bola. Sednagkan lapangan tempat latihan sangat tidak mendukung karena hanya menunggu saat air laut surut. ARMADA. FC maju terus pantang mundur......

09 Januari 2009

Tanah Kelahiran Ku

1 komentar :
Sejarah Lueng Bimba
Lueng Bimba adalah salah satu Desa pesisi Timur Kabupaten Pidie Jaya yang memiliki sejarah yang unik. Dulu Desa Lueng Bimba adalah salah satu Desa di Kecamatan Meureudu. Karena adanya pemekaran Kecamatan maka jadilah Kecamatan Meurah Dua dan Kecamatan Meureudu yang di batasi oleh sungai/Krueng Meureudu. Desa Lueng Bimba sekarang masuk ke wilayah Kecamatan Meurah Dua. Meureudu sekarang juga menjadi Ibu kota Kabupaten Pidie Jaya setelah dimekarkan dari Kabupaten induk yaitu Kabupaten Pidie. Dalam sejarah, Desa Lueng Bimba lahir karena sebuah legenda. Pada masa zaman dulu Desa ini belum ada nama yang tepat. Dengan adanya sebuah peti yang hanyut melewati melawati Desa ini yang sebelumnya juga pernah dilewati oleh benda lain yang sering digunakan orang Aceh sebagai tempat menyimpan air (Guci). Setelah peti itu dibuka oleh seorang ulama pada masa itu, yaitu Tgk. Japakeh. Isi dari peti itu adalah potongan kayu yang telah terukir rapi. Oleh Tgk. Japakeh potongan-potongan kayu ukir itu dirakitnya sehingga menjadi sebuah "Mimbar" yang sangat indah. Kemudian Mimbar tersebut dimasukkan ke dalam Mesjid tempat berhenti peti itu hanyut sehingga Mesjid tersebut di beri nama "Mesjid Madinah". Nama itu diberikan karena para Ulama dan masyarakat masa itu percaya bahwa "Guci dan Mimbar" itu hanyut dari Madinah Negara Arab Saudi sekarang. Dari sejarah itulah lahir nama Desa Lueng Bimba. karena Mimbar dan Guci itu hanyut melewati anak sungai ("Lueng" dalam Bahasa Aceh) yang membelah Desa tersebut. Kini Desa Lueng Bimba adalah Desa yang makmur baik dalam kehidupan masyarakatnya maupun dalam kegiatan lainnya. Bagi para pembaca kisah sejarah dalam blog ini, untuk informasi lebih jelas lagi tentang Lueng Bimba atau Mimbar ajaib itu. Datang saja langsung ke Desa Lueng Bimba Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Meurah Dua. Terima Kasih. dari Putra Asli Desa Lueng Bimba.